stirena (SM)

stirena (C8H8) adalah senyawa organik yang dibentuk dengan mensubstitusi satu atom hidrogen dari etilen dengan cincin benzena. Gugus vinil dalam stirena terkonjugasi dengan cincin benzena. Ini tidak larut dalam air tetapi larut dalam etanol dan eter. Saat terkena udara, stirena secara bertahap mengalami polimerisasi dan oksidasi.

Aplikasi Industri

Styrene adalah monomer penting dalam sintesis industri berbagai resin, resin penukar ion, karet sintetis, dan plastik. Aplikasi utamanya meliputi:

1. Produksi Polistiren: Styrene adalah komponen kunci dalam produksi polistiren, plastik serbaguna yang digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengemasan, isolasi, dan wadah sekali pakai.
2. Karet Stirena-Butadiena (SBR): Ini banyak digunakan dalam pembuatan SBR, karet sintetis yang biasa digunakan pada ban dan alas kaki karena ketahanannya terhadap abrasi dan daya tahannya.
3. Polistiren yang Diperluas (EPS): Styrene sangat penting dalam memproduksi EPS, bahan ringan yang digunakan dalam pengemasan, isolasi, dan konstruksi.
4. Plastik Rekayasa: Styrene dikopolimerisasi dengan monomer lain untuk menghasilkan berbagai plastik rekayasa. Misalnya:
   • Resin ABS: Resin akrilonitril-butadiena-stirena digunakan secara luas pada peralatan rumah tangga dan suku cadang otomotif.
   • Resin SAN: Resin stirena-akrilonitril dikenal karena ketahanan benturan dan tampilan mengkilapnya.
   • SBS: Styrene-butadiene-styrene, suatu elastomer termoplastik, digunakan sebagai pengubah untuk PVC dan polipropilen.

Selain itu, stirena digunakan dalam industri farmasi, pewarna, pestisida, dan pengolahan mineral.

Berperan sebagai Aditif dalam Industri FRP

Dalam industri FRP (Fiber Reinforced Plastic), stirena memainkan beberapa peran penting ketika digunakan sebagai bahan tambahan:

1. pengencer: Styrene bertindak sebagai pengencer, mengurangi viskositas resin. Hal ini memfasilitasi aliran dan impregnasi bahan serat yang lebih baik selama pembuatan, memastikan cakupan yang seragam dan ikatan interlaminar yang kuat.
2. Pengencer Reaktif: Sebagai pengencer reaktif, stirena tidak hanya mengurangi viskositas tetapi juga berpartisipasi dalam reaksi ikatan silang selama proses pengawetan. Hal ini membantu membentuk jaringan polimer tiga dimensi yang kuat, sehingga meningkatkan ketahanan mekanis dan kimia pada produk akhir.
3. Pengendalian Proses Penyembuhan: Penambahan stirena memungkinkan kontrol yang tepat terhadap waktu pengawetan resin. Dengan menyesuaikan konsentrasi stirena, produsen dapat menyesuaikan proses pengawetan untuk memenuhi kebutuhan produksi tertentu dan kondisi lingkungan.
4. Peningkatan Properti Produk: Styrene berkontribusi pada peningkatan sifat produk akhir, termasuk peningkatan ketahanan terhadap benturan dan kilap permukaan. Dalam aplikasi yang membutuhkan permukaan transparan atau mengkilap, stirena meningkatkan kualitas estetika dan fungsional material.
5. Efektivitas biaya: Styrene adalah aditif ekonomis yang membantu menurunkan biaya keseluruhan sistem resin tanpa mengurangi kinerja.

Informasi Kimia

• Rumus Kimia: C8H8
• Berat molekul: 104.15
• Nomor CAS: 100-42-5
• Nomor EINECS: 202-851-5
• Titik lebur: -30,6°C
• Titik didih: 146°C
• Kelarutan air: Tidak larut
• Kepadatan: 0,909 gram/mL
• Penampilan: Cairan tidak berwarna dan berminyak
• Titik nyala: 31°C
• Kelas Bahaya: 33541
• Suhu Penyalaan Otomatis: 490°C
• Temperatur kritis: 369°C
• Tekanan Kritis: 3,81 MPa
• Panas Pembakaran: 4376,9 kJ/mol
• Tekanan uap: 1,33 kPa (pada 30,8°C)
• Koefisien Ekspansi Termal: 0,00097 (K^-1)